LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN BIBIT KARET KLON UNGGUL
- Terdiri dari beberapa tahap :
- Pembuatan batang bawah (tempat melekatnya mata okulasi/entress/bakal bibit)
- Pembuatan kebun entress ( kebun unggul turunan/pohon sumber mata okulasi )
- Penyiapan bahan tanam ( Stum mata tidur , Stum mini , Bibit dalam polybag dan Stum tinggi .
1. Pembuatan Batang Bawah
Pembuatan batang bawah dilakukan dengan memilih benih yang berasal
dari biji terpilih ” propelligitim “ yaitu biji yang diketahui pohon
induknya berasal dari klon-klon anjuran untuk batang bawah , seperti GT
1, PR 300, PR 228, AVROS 2037, LCB 1320, PB 260, RRIC 100, dan BPM 24
.areal tempat pemungutan biji diharuskan mempunyai batas ( daerah yang
tidak boleh dipungut bijinya ) selebar 100 m hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terpungutnya biji yang berasal dari tanaman induk tetangga
yang jenis klonnya tidak teridentifikasi .Biji yang baik tidak berongga
dan mempunyai endosperm penuh dan berwarna putih kekuningan, apabila
dipantulkan diatas lantai atau semen biji akan memantul dan direndam
akan mengambang ( tidak timbul atau tenggelam) .setelah diperoleh biji
yang bermutu baik selanjutnya dilakukan persemaian. Tempat persemaian
benih harus memiliki suhu udara yang lembab untuk itu harus diberi
naungan/atap dan disemai diatas pasir atau serbuk gergaji ,agar tumbuh
dengan baik sebaiknya jangan ditebar melainkan disusun berjajar dengan
jarak tanam antar biji 1 cm setelah 5 – 21 hari biji akan menjadi
kecambah , kecambah yang muncul lebih dari 21 hari sebaiknya tidak
digunakan karena pertumbuhannya terhambat , setelah itu dilakukan
penanaman diareal pembibitan yang telah digemburkan dan dibentuk pola
segi empat , lahan diusahakan bebas dari sisa akar dan kayu untuk
mencegah penyebaran jamur akar putih, untuk pupuk dasar dianjurkan
menggunakan fosfat alam (RP)ndengan dosis 600kg-1200kg/ha , pembibitan
dilakukan dengan pola tanam 20 x 20 x 50 cm atau 40 x 40 x 50 cm . untuk
selanjutnya dilakukan pemeliharaan tanaman agar batang bawah dapat
tumbuh dengan sempurna hingga mencapai masa okulasi atau lilit batang
telah berkisar antara 5 – 7 cm diukur pada ketinggian 5 cm dari
permukaan tanah , okulasi sebaiknya dilakukan pada saat tunas ujung
dalam keadaan tidur atau daun tua .
2. Pembuatan kebun entress ( pohon sumber mata okulasi )
Penanaman kebun entres merupakan bagian terpenting dalam proses
penyediaan bibit karet klon unggul karena untuk mendapatkan hasil tanam
yang baik diperlukan entres yang baik. Mata okulasi dapat diambil dari
dua sumber yakni berupa entres cabang dari kebun produksi( kebun
penghasil lateks) atau entres dari kebun entres murni tetapi yang paling
baik adalah entres yang diperoleh dari kebun entres murni karena
entress cabang akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam dan
keberhasilan okulasinya rendah selain itu pengambilan entres akan
mengganggu tanaman pokoknya . okulasi merupakan salah satu cara metode
budidaya tanaman yang dilakukan dengan menempelkan mata entres yang
diperoleh dari kebun entrés murni ke tanaman batang bawah dari satu
tanaman ke tanaman sejenis untuk mendapatkan sifat unggul yang sama .
dari hasil okulasi akan diperoleh bahan tanaman karet unggul berupa stum
mata tidur , stum mini , bibit dalam polybag atau stum tinggi yang
nantinya akan menjadi pohon produksi dan pohon entres.
Ada tiga macam teknik okulasi pada tanaman karet, yaitu Okulasi
Dini(OD), Okulasi Hijau(OH) dan Okulasi Cokelat(OH) , perbedaan terletak
pda umur batang bawah( OD 2 s/d 3 bulan , OH 4 s/d 6 bulan, OC 8 s/d 18
bulan ) . Pembuatan jendela okulasi merupakan tempat menempelnya mata
okulasi yang diambil dari kebun entres, untuk mendapatkan hasil okulasi
yang baik batang bawah sebaiknya dibersihkan dari kotoran/tanah kemudian
diiris veritikal pada bagian kulit hingga menyentuh batas kambium
.irisan sejajar dibuat dua buah dengan ketinggian 5-10cm dari permukaan
tanah dengan panjang irisan 5-7 cm dan lebar irisan 1/3 lilit batang ,
selanjutnya dibuat potongan melintang kedua ujung salah satu irisan
vertikal dan dibukakan sedikit. Selanjutnya persiapan mata okulasi yang
diambil dari entres klon unggul , mata okulasi akan diokulasikan pada
batang bawah yang sudah dibuat jendela okulasinya . mata okulasi yang
baik diambil dari mata yang berada di bekas ketiak daun, mata okulasi
diiris dengan ukuran lebar 1cm dan panjang 5-7cm , untuk bukaan jendela
okulasi dari atas, posisi mata entres menghadap keatas dan untuk bukaan
dari bawah mata entres menghadap kebawah, penyayatan mata okulasi
dilakukan dengan mengikutsertakan sedikit bagian kayu , lepaskan kulit
dari kayu dengan hati-hati dengan cara menarik bagian kayu yang ikut
tersayat, mata okulasi diusahakan tidak tergores dan kotor, mata okulasi
yang baik pada bagian dalam ada titik putih yang menonjol, apabila
kulit bagian dalam berlubang berarti matanya tertinggal pada bagian
kayu , mata okulasi seperti ini tidak boleh digunakan ,mata okulasi
disisipkan kedalam jendela okulasi , penempelan mata okulasi segera
dilakukan pada saat jendela okulasi dibuka dan mata okulasi disayat
kemudian tutup jendela okulasi dengan cara menekan bagian ujung jendela
bagian mata okulasi, bagian yang tidak ikut masuk kedalam jendela
okulasi harus dipotong dan dibuang , jendela okulasi yang sudah ditutup
dibalut dengan menggunakan pembalut pita plastik okulasi agar terlindung
dari air dan kotoran.
setelah okulasi berumur 2-3 minggu, balutan okulasi dapat dibuka
untuk diperiksa keberhasilannya. Balutan dibuka dengan cara mengiris
plastik okulasi selanjutnya jendela okulasi dibuka dengan cara memotong
lidah jendela.Keberhasilan okulasi dapat diketahui dengan cara membuat
sayatan kecil pada mata okulasi diluar matanya , apabila berwarna hijau
berarti okulasi dinyatakan berhasil .
3. Penyiapan Bahan Tanam ( Stum mata tidur , Stum mini , Bibit dalam polybag dan Stum tinggi )
Penyiapan bahan tanam dilakukan setelah okulasi dinyatakan berhasil ,
bahan tanam dapat berbentuk Stum mata tidur , Stum mini , Bibit dalam
polybag dan Stum tinggi . perbedaan bahan tanam tersebut terletak pada
proses masa pertumbuhan, untuk Stum mata tidur lebih kurang 2 – 3 minggu
artinya bibit sudah dapat dijadikan bahan tanam stum mata tidur saat
usia okulasi tanaman batang bawah telah mencapai 2 – 3 minggu,
keuntungan penggunaan stum mata tidur waktu penyiapannya tidak terlalu
lama sehingga harganya relatif murah kelemahan terletak pada tingkat
kematian yang tinggi antara 15 s/d 20 % selain itu ada kemungkinan
tumbuh tunas palsu dan masa pertumbuhan tanaman kurang seragam . Untuk
stum mini proses masa pertumbuhan untuk bahan tanam membutuhkan waktu 6 –
8 bulan usia okulasi batang bawah, keuntungan penggunaan stum mini
adalah persentase kematian lebih rendah , bebas tunas palsu , masa
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) lebih singkat. Kelemahan stum mini
adalah penyiapan waktu yang relatif lama dan harganya relatif lebih
mahal . Bahan tanaman Bibit Dalam Polybag adalah Stum mata tidur/stum
mini yang ditumbuhkan kedalam polybag sampai mempunyai satu atau dua
payung, keuntungan bibit dalam polybag persentase kematian yang rendah,
pertumbuhan yang seragam, penularan penyakit dari pembibitan dapat
terhindari, dan masa TBM lebih singkat dibanding Stum mata tidur
kelemahan terletak pada proses penyiapan yang lebih lama, proses
pengangkutan yang lebih rumit, dan harganya relatif lebih mahal. Untuk
Bahan tanam Stum Tinggi adalah bibit hasil okulasi yang ditumbuhkan
dipembibitan selama 2 – 3 tahun , stum tinggi biasanya digunakan untuk
penyulaman dan jarang diusahakan secara komersil . keuntungan penggunaan
stum tinggi pertumbuhan lebih seragam dan masa TBM lebih singkat
dibandingkan tanaman lainnya. Kelemahan terletak pada waktu penyiapan
yang sangat lama dan harganya relatif mahal.
Proses pencabutan bahan tanaman tersebut relatif sama yakni tanaman
batang bawah dipotong miring pada ketinggian 30 – 50 cm dari mata
okulasi selanjutnya bekas potongan diolesi dengan Tb 192 atau parafin .
setelah dipotong tanaman batang bawah sebaiknya dicabut setelah 2 – 3
minggu untuk dijadikan bahan tanaman , setelah dicabut lakukan
penyeleksian bibit yang baik adalah bibit yang mempunyai akar tunggang
lurus yang mempunyai panjang minimal 35cm bila akarnya bercabang dua
atau tiga sebaiknya satu atau dua akar yang terkecil sebaiknya dipotong
dan lukanya sebaiknya diolesi Tb 192. bahan tanaman yang mata okulasinya
rusak atau akarnya bercabang dan membengkok sebaiknya tidak digunakan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar